MATEMATIKA
Gambar Topologi 3 Linux ( DHCP - DNS - WEB SERVER)
Gambar Topologi 3 Linux
( DHCP - DNS - WEB SERVER)
Dibawah ini merupakan topologi Konfigurasi 3 linux debian 8.8 di dalam 1 PC yang dimana setiap server memiliki IP yang berbeda Subnet. Selamat Melihat .....
Penjelasan :
- Didalam topologi tersebut terdapat 3 server linux didalam 1 PC.
- Di PC tersebut 3 server linux tersebut di routing di server 1 yang disebut sebagai gateway.
- lalu PC tersebut memiliki 8 klien yang terdiri dari 5 klien menggunakan IP static dan yang 3 mendapatkan IP DHCP menggunakan Wirelles.
- Pembagian IP berdasarnya kelasnya masing - masing yang dipastikan IP tersebut benar tidak asal - asalan.
- Setiap PC yang menggunakan IP Static melakukan proses memasukkan IP di ethernet, lalu memasukkan ketiga DNS dan memasukkan 3 IP yang tidak dipakai (harus berdasarkan rentangan).
Terimakasih ...
Apasih Routing Itu ?
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol ) dari protokol tumpukan (stack protocol ) tujuh-lapis OSI.
FUNGSI ROUTING
Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di perumahan, kantor, warnet, atau instansi lainnya untuk menghubungkan dengan internet. Router umumnya memiliki kemampuan untuk memblokir broadcast storm yang dapat memperlambat kinerja jaringan. Router sering disalahartikan dengan switch, namun kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu pada router ia berfungsi sebagai penghubung jalan antara jalan jaringan satu dengan jalan jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network).
JENIS JENIS ROUTING
Routing Default, adalah routing yang digunakan untuk mengirim paket secara manual, sering digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur keluar atau hanya bisa digunakan di lokal saja.
Routing Static, adalah router yang memiliki kabel routing statis yang settingannya diatur oleh administrasi jaringan secara manual.
Routing Dynamic, adalah router yang membuat tabel routing secara otomatis, dengan membaca lalu lintas jaringan dan tentu juga dengan saling berhubungan dengan router yang lain. Routing dinamis adalah routing yang paling mudah daripada routing default dan static.
PEMBAGIAN ROUTING
Routing di bagi menjadi dua yaitu routing langsung dan routing tidak langsung, berikut penjelasannya.
Routing Langsung, Proses pengiriman data dari satu alamat IP ke alamat IP lainnya tanpa melalui sebuah Host. Contohnya : Misal ada komputer A dengan alamat IP 192.168.1.40 ingin mengirimkan data ke komputer B dengan alamat IP 192.168.1.50, maka proses datanya bisa langsung dikirim, sedangkan.
Routing Tidak Langsung, Proses pengiriman tak langsung, data yang dikirim akan melalui sebuah Host lain, misalnya data yang dikirimkan oleh Komputer IP 192.168.2.2 ke alamat IP 192.168.2.3 harus melewati IP 192.168.2.4 terlebih dahulu sebelum disampaikan ke alamat IP192.168.2.3 jadi untuk proses ini tidak bisa data langsung dikirim ke alamat tujuan, harus melewati host/alamat ip lain.
Apasih Routing Dinamis Itu?
Pengertian Dynamic Routing
Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara
otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika
ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang
baru. Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan
untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada
router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis
dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU
router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Dynamic routing besifat dinamik
dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan
informasi mengenai jalur terbaik ke router lain. Kemampuan inilah yang membuat
routing dinamik mampu beradaptasi terhadap perubahan topologi jaringan secara
logical. Beberapa contoh routing dynamic yang bisa digunakan
dalam jaringan internal suatu perusahaan yaitu RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP.
Dalam prakteknya, masing-masing routing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
sehingga perlu banyak pertimbangan yang baru dipikirkan agar bisa sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
pemborosan biaya dan pengembangan jaringan di kemudian hari.
Jenis-Jenis Protocol Routing Dinamis
1. RIP (Routing
Information Protocol) - Menggunakan algoritma distance vector
RIP
merupakan routing information protokol yang memberikan routing table
berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya akan
memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung dengan itu.
Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host, network, subnet,
rute default.
2. IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang
dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco
tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat
untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi
defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara
default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite
Metrik).
Pada IGRP
ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP
ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana
yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh,
realibility.
3.
OSPF (Open Short
Path First) – menggunakan algoritma link-state
OSPF adalah
sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah
vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak
semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan
Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka
pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route
redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah
pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing
table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon
tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced
Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance
vector
Distance
vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.
Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk
jaringan besar.
Pada EIGRP
ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan
Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh
yang ada dan delay yang terjadi.
5.
BGP (Border
Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
BGP
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data.
Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar
dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol
lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke
jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan Dan Kekurangan Dynamic Routing
Adapun keuntungan dynamic routing adalah
sebagai berikut :
Ø
Cocok untuk area besar/luas
Ø
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan
routernya
Ø
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua
router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
Ø
Router secara otomatis berbagi informasi
Ø
Routing table dibuat secara dinamik
Ø
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
Ø
Administrator tidak ikut campur tangan
Sedangkan kelemahan dynamic routing adalah sebagai
berikut.
Ø
Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu
memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
Ø
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama
karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok
sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router
mendapat semua alamat IP yang ada.
Apasih Routing Static Itu ?
Pengertian
Routing Static
Routing static adalah jenis routing
yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang
jaringan yang dituju secara manual. Routing staticjuga dapat
dikatakan sebagai suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabel
routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan
solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan
di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran
informasi routing table secara dinamis dengan router-router
lainnya.
Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut:
Ø
jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
Ø
pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin
jaringan
Ø
biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
Ø
Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya
diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
Ø
Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka
Ø
Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan
roter melalui alamat IP
Ø
Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari
router
Cara
Kerja Static Routing
Fungsi utama
Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan
Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu
network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket
ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke
network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu
network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi
menjadi 3 bagian:
Ø
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
Ø
Router melakukan routing berdasarkan informasi
dalam tabel routing.
Ø
Routing static digunakan untuk melewatkan paket
data.
Kelebihan Dan
Kekurangan Static Routing
Adapun keuntungan static routing adalah sebagai
berikut.
Ø Static route lebih aman dibanding dynamic route karena static
routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
Ø
Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof
paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router
untuk tujuan membajak traffic.
Ø Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan
routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali
saja ip table yang ada.
Ø
Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute
sudah di ketahui terlebih dahulu
Ø Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih
mudah.
Sedangkan kelemahan static routing adalah sebagai
berikut.
Ø
Administrasinya cukup rumit dibanding dynamic routing,
khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu
dikonfigurasi secara manual.
Ø Tidak ada tolerasi kesalahan. Jika suatu router down, maka
static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke
router yang lain.
Ø Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan
cara manual.
Ø
Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta
subnet mask dan next hoopnya (gateway nya).